Betiklampung.com, Bandarlampung –
Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Karomani, M.Si., dukung kontingen mahasiswa yang akan berlaga pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Dukungan itu disampaikan rektor saat menerima kedatangan para atlet dari berbagai cabang olahraga, di ruang sidang utama Rektorat, Senin, 13 September 2021.
Kegiatan turut dihadiri Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila Prof. Dr. Yulianto, M.S., didampingi Ketua Senat Muhammad Basri, S.Pd., M.Pd., dan para ketua bidang satuan tugas PON XX Papua 2021. Mereka antara lain Sri Sulastuti, S.H., M.Hum., Dr. dr. Khairun Nisa, M. Kes., AIFO, Heru Sulistianta, S.Pd., M.P.Or., Suwarli, S.Pd., M.Or., yang akan mendampingi para atlet berlaga di tanah Papua.
Dr. Frans Nurseto, M.Psi., selaku Ketua Satuan Tugas PON XX Papua 2021 Wilayah Lampung menyampaikan, jumlah mahasiswa Unila yang lolos seleksi sebagai kontingen PON XX Papua berjumlah 40 orang dari total 138 orang. Keberangkatan tim dijadwalkan berlangsung pada 16 September mendatang. Dalam kesempatan itu, Frans mengucapkan terima kasih dan rasa bangga atas kesediaan rektor menerima kehadiran rombongan sekaligus memberikan dukungan.
Menurut Frans, ini kesempatan terbaik bagi para atlet untuk menunjukkan yang terbaik, di momentum terbaik, menuju ajang bergengsi PON yang dihelat empat tahun sekali. “Kami mohon doa restu dari para pimpinan, Rektor Unila, mudah-mudahan perjuangan kami membawa nama harum Provinsi Lampung, khususnya Universitas Lampung, dapat tercapai,” ujarnya.
Kompetisi olahraga sangat menjunjung tinggi nilai sportivitas dan rasa persaudaraan sebagai sesama anak bangsa. Untuk itu Rektor Unila Prof. Karomani berpesan, selain belajar dan berjuang pada perhelatan PON, mahasiswa juga harus merajut persaudaraan sesama anak bangsa khususnya, saat di Papua.
Melalui kebijakannya, Unila memberi kelonggaran serta kemudahan akademik bagi mahasiswa yang menjadi delegasi mewakili provinsi maupun negara, pada pertandingan nasional dan internasional. Sejalan dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Unila tentu mengapresiasi hal tersebut. SKS yang diambil akan dihitung dan ekuivalen dengan jumlah kompetisi keluar mewakili negara.
“Tanding di luar negeri itu hal yang luar biasa, bukan biasa-biasa saja. Tidak bisa sembarang anak berlaga di sana, masa tidak dihargai. Jangan sampai ketika anak ini karirnya bagus, tapi mati secara akademik,” katanya. Ia berharap, momentum ini dapat memberi gambaran betapa Unila tidak hanya mendukung karir atlet di lapangan namun juga karir akademik.
Di kesempatan yang sama Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Yulianto, M.S., mengungkapkan, Unila telah mengalokasikan anggaran untuk memberi insentif bagi para juara peraih medali, baik di tingkat nasional maupun internasional. (Red)