Penuhi Hak Integrasi WBP, Lapas Kotaagung Bebaskan Dua Orang Narapidana Terorisme

# Dilihat: 159 pengunjung

Betiklampung.com (SMSI), Bandarlampung —

Dua Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kotaagung berinisial AA dan AHS yang merupakan narapidana dengan kasus tindak pidana terorisme (Napiter) dibebaskan dengan Pembebasan Bersyarat (PB).

Pembebasan dua warga binaan Terorisme Lapas Kotaagung ini dilakukan karena telah memenuhi persyaratan utama salah satu hak WBP untuk mendapatkan PB, yaitu sudah menyatakan ikrar setia kepada NKRI dan melewati dua pertiga (2/3) dari masa pidana.

BACA JUGA:  Oknum Anggota DPRD Lamtim Berinisial WY Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Korupsi P3-TGAI

Pembebasan ini juga dilaksanakan berdasarkan surat Lepas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kotaagung nomor: W9.PAS.PAS7.PK.05.12-2859 Tahun 2023 dengan proses pelaksanaan berlangsung di ruang registrasi, Lapas Kelas IIB Kotaagung.

Bersama tim Idensos Densus 88, BIN, Polres Tanggamus dan Kodim 0424 Tanggamus yang tiba di Lapas Kotaagung pada pukul 09.00 WIB hingga selesai untuk melakukan pengawasan dan pengarahan terkait pembebasan narapidana terorisme tersebut.

BACA JUGA:  IDSurvey Mengajar di UNILA, Bahas TIC untuk Peningkatan Daya Saing

Sebelumnya, AA dan AHS terlebih dahulu melaksanakan tes urine dengan hasil negatif oleh Tim Kesehatan Lapas Kelas IIB Kotaagung di klinik Lapas Kotaagung didampingi petugas dari staf KPLP, Angga Pratama selaku Wali Napiter Lapas Kotaagung.

Setelah pelaksanaan tes urine, AA dan AHS menyelesaikan berkas administrasi dan dilanjutkan dengan serah terima AA dan AHS oleh Kasubsi Registrasi, Khoiruloh sebagai Plh. Kalapas Kotaagung kepada tim Idensos Densus 88, Iptu Yusuf Setiabudi.

BACA JUGA:  Aksi Hari Tani: Fraksi PKS DPRD Lampung Komitmen Keberpihakan Pada Petani

Kemudian, kedua Napiter tersebut dikawal oleh Wali Pemasyarakatan dan Kepolisian menuju Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Bandar Lampung untuk dilaksanakan wajib lapor serah terima Napiter ke Bapas Kelas II Metro dan Bapas Kelas I Makassar sebagai pengawasan dalam memantau perkembangan nantinya di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Seluruh proses pembebasan ini berjalan dengan lancar, aman dan kondusif.