Betiklampung.com (SMSI), Bandarlampung —
Pada Hari Terakhir kegiatan Active Case Finding Penyakit Tuberkulosis (TBC) terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Bandar Lampung melalui Skrining Gejala dan Intervensi Rongent Dada kepada 1.205 WBP berjalan dengan lancar.
Active Case Finding merupakan kegiatan yang bertujuan menemukan kasus TBC melalui serangkaian pemeriksaan seperti pemeriksaan riwayat penyakit dan gejala, pemeriksaan dahak, pemeriksaan tuberculin, serta pemeriksaan rontgen dada dengan menggunakan Chest x-Ray.
Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam menangani penyebaran penyakit menular yaitu TBC di dalam Lapas/Rutan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, UPT Puskesmas Rawat Inap Way Kandis, Serta Pelaksana Rongent dari PT. Tirta Medika Centre.
Diselenggarakan di Lingkungan Rutan Bandar Lampung, pelaksanaan kegiatan selama 6 hari dimulai dari tanggal 01 s.d. 03 November berlanjut 06 s.d. 08 November dengan target WBP yang akan diskrining dengan Rontgen Dada sejumlah seluruh WBP Rutan sebanyak 1.205 orang. Dalam setiap harinya akan ada kurang lebih 200 WBP yang akan menjalani pemeriksaan skrining TBC.
205 WBP yang belum melaksanakan kegiatan skrining TBC di hari terakhir ini, terlihat sangat antusias dalam pelaksanaan kegiatan. Kegiatan diawali dengan pendataan satu per satu WBP, dilanjutkan dengan pemeriksaan rontgen dada dengan menggunakan Chest x-Ray.
Kemudian dilakukan Pembacaan Hasil Rontgen Dada WBP tersebut oleh dokter dari Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, apabila ada WBP yang terindikasi suspek TBC maka akan dilakukan pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dilaksanakan oleh Puskesmas Waykandis.
Apabila terdapat WBP Rutan yang dinyatakan positif TBC melalui pemeriksaan dahak dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) oleh pihak puskesmas waykandis akan dipisahkan Kamar Hunian dari WBP lainnya.
Selanjutnya, akan dilakukan Pengobatan Serius dan Berkelanjutan Secara Bertahap kepada WBP tersebut untuk mencegah risiko penyebaran penyakit yang serius ini. Dengan langkah-langkah seperti ini, diharapkan dapat mengendalikan penyebaran TBC di Dalam Lingkungan Lapas/Rutan.