Betiklampung.com (SMSI), Bandarlampung —
Selain kuratif dan rehabilitatif, BPJS Kesehatan selaku pengelola Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) juga fokus pada kegiatan promotif dan preventif. Salah satu kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan adalah skrining riwayat kesehatan.
Skrining riwayat kesehatan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan sangat mudah. Peserta cukup atas menjawab dengan jujur beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga dan pola konsumsi makanan.
Bella Febriana (21) mahasiswi salah satu Universitas di Bandar Lampung mengaku telah lama menggunakan aplikasi mobile JKN di Handphone miliknya. Salah satu fitur yang telah ia manfaakan yaitu fitur skrining riwayat kesehatan. Menurutnya fitur ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk mencegah terkena penyakit berat sejak dini.
“Saat ini sudah ada aplikasi Mobile JKN, saya cukup membuka aplikasi ini dan klik menu skrining riwayat kesehatan. Tidak butuh waktu banyak, kurang dari 10 menit sudah selesai untuk mengetahui risiko penyakit yang ada pada saya,” ungkap Bella, Selasa (14/11).
Skrining riwayat kesehatan ini dilakukan peserta melalui pengisian atas pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri, keluarga dan pola konsumsi makanan. Hasil dari pengisian ini akan menunjukkan pada kelompok mana risiko penyakit diabetes, hipertensi, jantung dan ginjal, apakah rendah, sedang ataupun tinggi.
“Sekitar 47 pertanyaan, awalnya saya diminta untuk mengisi berat badan, tinggi badan, dan mengisi kontak keluarga yang bisa dihubungi. Setelah mengisi data diri pada aplikasi saya lanjut untuk mengisi keadaan yang sering dialami meliputi kebiasaaan, riwayat penyakit, pola makan dan riwayat kesehatan keluarga. Setelah itu muncullah hasilnya, dan alhamdulillah disana tertulis risiko rendah diabetes, hipertensi, jantung dan ginjal,” ungkap Bella.
Dari hasil yang didapatkan, Bella memiliki risiko rendah empat penyakit tersebut maka tercantum saran-saran kesehatan anjuran pola hidup sehat dan latihan fisik rutin minimal 30 menit setiap hari. Peserta yang mendapatkan hasil skrining kesehatan memiliki risiko sedang hingga berat, maka akan muncul pemberitahuan untuk segera memeriksakan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar.
Selain telah melakukan skrining riwayat kesehatan untuk dirinya sendiri, Bella juga mengajak dan memandu orang tuanya untuk melakukan skrining riwayat kesehatan di aplikasi mobile JKN.
“Saya fikir skrining riwayat kesehatan ini sangat penting untuk dilakukan oleh orang tua yang kemungkinan lebih besar terkena penyakit, agar bisa dicegah sejak dini. Saya ajaklah kedua orang tua untuk melakukan skrining riwayat kesehatan, hasilnya ayah dan ibu dianjurkan rutin berolahraga, menjaga pola makan dan menerapkan pola hidup sehat,” tutur Bella.
Bella menambahkan, meskipun usianya masih muda, ia harus tetap menjaga diri kita agar tetap sehat. Ia rutin olahraga dan menjaga pola hidup sehat. “Dengan skrining kesehatan saya dapat mengetahui lebih awal dan mengatisipasi penyakit-penyakit yang tidak diinginkan, karena saat ini penyakit datang tidak hanya kepada mereka yang sudah lanjut usia, yang masih muda juga banyak yang sudah sakit diabetes, gagal ginjal dll. Maka dari itu menjaga pola hidup sehat adalah kewajiban,” kata Bella.
Bella berharap kedepannya, semoga BPJS Kesehatan semakin memberikan berbagai inovasi dan terobosan khususnya untuk anak-anak muda seperti kami yang berbasis digital. Karena saat ini digitalisasi sangat dibutuhkan oleh generasi millenial, dan juga mengikuti perkembangan zaman yang saat ini serba digital,” tutupnya. (Rls)