Betiklampung.com, Bandarlampung –
Di kaki gunung Tanggamus di Pekon Teba, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Lampung berdirilah pabrik AQUA sejak tahun 2016 hingga saat ini. Di sini produk AQUA diproses secara higienis, mulai dari pemanfaatan air dari sumber air alamiah yang terlindungi, proses produksi yang higienis hingga menjadi air minum dalam kemasan berkualitas yang siap dikonsumsi.
Kegiatan operasional Pabrik AQUA Tanggamus dijalankan dengan konsep ramah lingkungan. Seluruh proses produksi termasuk pemanfaatan sumber daya alam dilaksanakan secara bijak, sesuai peraturan yang berlaku, serta selalu memperhatikan faktor dampak lingkungan. “Saat ini Pabrik AQUA Tanggamus menerapkan program Blue Operations, yaitu penerapan produksi yang ramah lingkungan dari hulu sampai ke hilir pada setiap aspek produksi. Dengan demikian proses produksi yang kami jalankan dilakukan secara efektif dan efisien dengan senantiasa memperhatikan faktor sosial lingkungan secara terintegrasi,” jelas Kepala Pabrik AQUA Tanggamus Asep Mawan Ruswandi.
Ditambahkan oleh Asep, “Dalam Blue Operations terdapat tiga pilar utama pengelolaan produksi yang ramah lingkungan, yaitu efisiensi di bidang energi – air – dan kemasan. Untuk energi kami menjalankan program-program hemat energi dalam kegiatan operasional sehari-hari di pabrik. Terkait efisiensi air kami berupaya untuk memanfaatkan air secara bijak; setiap tetes air sangat berharga untuk kami. Selain itu kami berupaya menjaga sumber-sumber air di sekitar kami bekerjasama dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan untuk kemasan kami telah menggunakan kemasan plastik hasil daur ulang, yang dengan sendirinya mendorong terbentuknya ekonomi sirkular.”
Sementara itu External Relations Senior Manger Wilayah Sumatera Wirnos mengatakan, “Proses produksi yang ramah lingkungan itu didasari pada visi One Planet One Health yang dijalakan Pabrik AQUA Tanggamus sebagai bagian dari Danone-AQUA. Visi tersebut menegaskan bahwa kesehatan bumi dan kesehatan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat. Oleh karena itu dalam menjalakan kegiatan operasional Pabrik AQUA Tanggamus selain sibuk menghasilkan air minum dalam kemasan yang berkualitas, juga giat melakukan berbagai kegiatan sosial lingkungan.”
Upaya pelestarian lingkungan di Tanggamus telah dimulai sejak pabrik dibangun. Berbagai kegiatan sosial dan lingkungan dijalankan secara berkelanjutan sejak tahun 2014 dan dilanjutkan hingga saat ini. “Kegiatan-kegiatan sosial lingkungan yang menjadi prioritas kami adalah cegah stunting, pembangunan sarana akses bersih, pertanian berkelanjutan, pengembangan ekonomi masyarakat, konservasi dan keanekaragaman hayati,” papar Stakeholder Relations Pabrik AQUA Tanggamus Abdul Manaf.
Lebih lanjut Abdul Manaf menjelaskan, “Pembangunan sarana air bersih dan fasilitas sanitasi dilakukan untuk masyarakat dan sekolah di sekitar pabrik. Program ini dipadukan dengan program pengembangan pola hidup bersih dan sehat sebagai bagian dari komitmen kami terhadap kesehatan masyarakat. Sedangkan konservasi dan keanekaragaman hayati dilaksanakan pada daerah resapan air, sekitar pabrik, dan di dalam pabrik.”
Program lainnya adalah Pemberdayaan Masyarakat, meliputi pengembangan kelompok-kelompok usaha makanan ringan dan kerajinan. Terdapat 3 jenis UMKM yang dikembangkan, yaitu pengelolaan kopi bubuk Teba, keripik pisang Teba, dan Kerajinan kain Tapis. Pemilihan ketiga jenis produk tersebut berdasarkan hasil survei terhadap potensi lokal atau kekayaan alam Tanggamus yang merupakan daerah penghasil kopi robusta dan pisang di Lampung. Jumlah pemetik manfaat yang terlibat 30 orang pengrajin dan 20 orang petani pisang dan kopi di Pekon Teba.
Dengan produksi yang ramah lingkungan dan berbagai kegiatan sosial lingkungan yang dijalankan secara berkesinambungan membuat Pabrik AQUA Tanggamus menerima Penghargaan Lampung CSR Awards tahun 2017 – 2018, Proper Biru dari KLHK, Indonesia Sustainable Development Award (ISDA) dari Corporate Forum for CSR Development pada 2019 dengan kategori Gold dan Platinum atas kontribusi dalam pencapaian SDGs, dan Penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia pada 2018 – 2019. (Red)