Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang Gelar Aksi Tanam 1.000 Mangrove dan Penghijauan di Pantai Mahitam

# Dilihat: 293 pengunjung

Betiklampung.com, Pesawaran-

Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang menggandeng Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove (KMPM) dan para pelajar melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di Pantai Mahitam Kabupaten Pesawaran. Kegiatan penanaman pohon mangrove yang diinisiasi pihaknya merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang juga merupakan sebagai upaya menjaga ekosistem alam dalam menghadapi pemanasan iklim global. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang, Romo Gregorius Suripto kepada awak media, Senin (22/11/21).

Menurutnya, dengan menggandeng Kelompok Masyarakat Pelestari Mangrove dan berbagai komunitas pelajar serta didukung Yonif-7 Marinir, sekitar 1.000 bibit tanaman mangrove ditanam secara bertahap sebagai tujuan menjaga agar tidak terjadi abrasi di Pantai Mahitam, Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. Selain mencegah abrasi ditambahkan Romo Gregorius, penanaman pohon ini juga akan mendukung pengembangan ekowisata di daerah ini, apalagi minat wisatawan berkunjung ke daerah pantai semakin ramai, hal itu secara tidak langsung juga akan membantu ekonomi masyarakat sekitar.

BACA JUGA:  Lapas Perempuan Klas IIA Bandarlampung Ikuti Deklarasi Wujudkan UPT Pemasyarakatan Lampung Bersih Dari Narkoba

“Kegiatan yang dilakukan ini sejalan dengan pernyataan Presiden Jokowi yang menegaskan bahwa Indonesia untuk G20 ditahun 2022 akan memprioritaskan penguatan kerja sama perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, serta seruan Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si yang menempatkan lingkungan hidup sebagai tantangan utamanya,” ujar Romo Gregorius Suripto.

Salah seorang pelajar kelas IX dari SMP Xaverius I Bandarlampung, Lestya Cristie, mengaku gembira dengan adanya kegiatan penanaman mangrove, karena mengajak para pelajar untuk melestarikan dan lebih peduli terhadap alam, apalagi sebelum penanaman mangrove juga dilakukan kegiatan bersih pantai yang mengajarkan bahwa sampah yang dibuang sembarangan akan berdampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar. “Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan baru baginya maupun teman-teman pelajar yang menjadi peserta. Harapannya kedepan dapat terus berpartisispasi melestarikan alam demi masa depan,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Hapus Peredaran Uang, WBP Lapas Kelas I Bandar Lampung Mulai Gunakan Kartu Cashless Sebagai Alat Bayar Non Tunai

Wakil Ketua Panitia Aksi Tanam 1000 Mangrove Suster Vincentia, HK., menjelaskan pengalaman perdana juga gitu ya sangat sangat ajaib banget rasanya sepertinya connecting banget dengan alam gitu ya Dan ini ada satu gerakan dorongan untuk terus melakukan aksi bukannya tahun depan saya kira akan melakukan terus selama kita punya waktu diberi waktu inspirasi lain mengenai isu bagaimana isu global yang ada depan kita. “Bukan ini bukan untuk kita tapi untuk anak cucu kita yang akan datang sebagai pewaris bumi kita dan mereka tinggal di bumi ini kelak saya kira isu pemanasan global ini harus kita sikapi dengan serius serius banget itu ya karena kita berperang dengan waktu,” tuturnya.

BACA JUGA:  Perkuat Sinergi, Ketua PWI Lamtim Siap Dukung Program Positif di Rutan Sukadana

Sementara Komandan Peleton I Kompi C 7 Marinir, Letnan Dua Hendra Marsandi mewakili, Komandan Batalyon Infanteri 7 Marinir, Letkol Marinir Mario Steven, menyambut baik penanaman pohon mangrove yang digagas oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan Tanjungkarang dan berharap kedepan dapat lebih banyak lagi kegiatan positif seperti itu.

Kegiatan ini lanjutnya akan sangat berguna bagi masyakarat di pesisir Pantai Ketapang, apalagi kondisi hutan mangrove di daerah ini masih sangat kurang dan butuh perhatian dari berbagai stackholder terkait. “Kita sangat berharap kegiatan positif ini bisa dapat berlanjut secara besar maupun massal, dan kita juga berharap ini dapat berguna bagi masyarakat sekitar,” ujarnya. Kegiatan tersebut penanaman 1.000 mangrove yang mengusung tema “Cegah Abrasi, Lestari Bumi” dilaksanakan dalam 3 sesi yakni tanggal 22 November 2021, 27 November 2021 dan 4 Desember 2021. (Red)