Betiklampung.com, Tasikmalaya –
Lembaga Pemasyarakatan Kelas llB Tasikmalaya mengajak warga binaan untuk selalu bela negara.
“Sesuai dengan tema semangat bela negara Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. Bela negara adalah tekad bagi seluruh warga negara Indonesia termasuk Lembaga Pemasyarakatan Kelas llB Tasikmalaya.”kata Kalapas Kelas llB Tasikmalaya, Davy Bartian, Senin 20 Desember 2021.
Peringatan bela negara yang dilaksanakan secara serentak ini tentunya dilatarbelakangi dengan sejarah pada tanggal 19 Desember 1918 telah terjadi agresi militer di Yogyakarta dimana pemerintahan sementara pindah ke Bukit Tinggi di Sumatera Barat.
“Momen bela negara ini mengingatkan kita semua, sesuai yang telah diamanatkan oleh UUD Tahun 1945 pada pasal 27 setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya membela negara. Selain itu pasal 30 setiap warga negara berhak dan wajib dalam ketahanan dan membela negara. Semua orang harus memahaminya.”kata Davy.
Momen bela negara ke 73 ini harus kita jadikan penyemangat dan motipasi kita semua termasuk kami dan jajaran ASN Lapas Kelas llB Tasikmalaya akan terus berjuang dalam bingkai memberikan pelayanan kepada masyarakat khusunya para warga binaan.
“Selain itu kami juga memiliki kewajiban untuk menanamkan semangat rela berkorban sesuai dengan profesi dan kompetensi kita masing masing, khususnya dalam memberikan pembinaan kepada warga binaan,” ujarnya.
Dulu berbeda dengan sekarang, dulu para pejuang mati Matian dengan menarohkan nyawa, sekarang kita berjuang ditengah kondisi kemajuan teknologi tentunya kita dapat berjuang membela negara dengan memberika kontribusi sesuai dengan kompetensinya masing masing melalui pelayanan dan pembinaan kepada warga binaan dan masyarakat.
“Tekad kami selaku ASN sekaligus sebagai Kalapas Kelas llB Tasikmalaya memiliki tanggungjawab kepada semua pegawai dan warga binaan untuk selalu memberi semangat, angkuntabel, inovatif, sinergi dengan seluruh unsur baik TNI, Polri dan lainnya dalam memberikan pembinaan kepada warga binaan terkait bela negara,” ujar, Davy.
Mereka sebagai warga binaan meski dilatar belakangi dengan tindakan tindakan kriminal, saya kira semangat bela negaranya tinggi. Hanya saja mereka terlihat membangkang itu hanya tersesat yang di pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor ekonomi dan lainnya.
“Akhirnya dari kesesatan yang warga binaan lakukan itu di proses hukum, dan dinyatakan bersalah dan di titipkan di Lapas Kelas llB Tasikmalaya, dan pada akhirnya kami bina salah satunya dalam tata cara bela negara agar berkontribusi kepada negara,” katanya. (Red)