Betiklampung.com, Bandarlampung —
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Bandarlampung menggelar kegiatan dalam memperingati Isra Mi’raj 1443 H Nabi Muhammad SAW. Dengan tema “Mari kita Tingkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT, dan kecintaan kita kepada Rasullullah”. Acara tersebut
diikuti Santri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang digelar di Masjid Miftahul Jannah dilingkungan Rutan, Rabu (02/03)
Kegiatan tersebut dibuka Langsung oleh Karutan Bandarlampung, Iwan Setiawan dalam sambutannya Karutan berpesan, “semoga dengan peringatan Isra Mi’Raj NABI MUHAMMAD SAW 1443H ini kita selalu dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, diharapkan dengan program pembinaan yang kami lakukan para santri dapat memanfaatkan momentum ini sebagai media untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pembinaan ini adalah hak untuk saudara semua karena kami disini selaku pembina saudara akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk memenuhi hak dan kewajiban kami sebagai seorang Petugas di Rutan, semoga kita semua selalu istiqomah dalam memohon ampunannya,” kata Karutan Bandarlampung.
Iwan Setiawan mengatakan, kegiatan Isra Mi’raj ini bukan hanya serimonial saja, namun kegiatan rohani islam ini selalu aktif di gelar dalam Rutan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Selain itu, Karutan juga berharap kepada seluruh warga binaan ini kedepan, bisa intropeksi diri untuk mengikuti keteladanan Nabi, sholat 5 waktu secara rutin.
“Tadi juga kita telah melihat penampilan dr group marawis yang dihadirkan juga merupakan warga binaan yang dilatih dari dalam Rutan dan kami juga rutin mengadakan pengajian dalam satu minggu di gelar empat kali,” tutur Karutan Bandarlampung, Iwan Setiawan didampingi Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Yusuf Priyo Widodo, serta Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan, Arian Adibowo.
Kepala Rutan Kelas I Bandarlampung Iwan Santoso menjelaskan, bahwa kegiatan Isra Mi”raja ini sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT agar selalu mengingat atas keteladanan Nabi Muhammad SWT. Untuk itu, kata Iwan, dengan harapan warga binaan bisa saling intropeksi diri dengan mengikuti kegiatan rohani tersebut.
Dengan harapan, warga binaan ini kedepan, bisa intropeksi diri untuk mengikuti keteladanan Nabi , sholat 5 waktu secara rutin, ” jelasnya. Selain itu, kegiatan rohani ini meliputi pembelajaran tausiah dan kegiatan lainnya. “Group marawis yang dihadirkan juga adalah warga binaan yang di latih dari dalam Rutan , dan kami juga rutin mengadakan pengajian dalam satu minggu di gelar empat kali,” ungkapnya.
Seluruh warga binaan harus mampu membuktikan kepada masyarakat bahwa warga binaan dapat menjadi lebih bagi dari masyarakat di luar setelah melalui proses pembinaan yang dijalani. Hal tersebut sekaligus mematahkan stigma masyarakat awam di luar yang selalu berprasangka buruk terhadap warga binaan dan pembinaan di dalam Rutan. (Red)