ITERA Resmikan Kebun Raya Sebagai Pusat Konservasi Tumbuhan Khas Sumatera

# Dilihat: 168 pengunjung

Betiklampung.com (SMSI), Lampung Selatan —

Institut Teknologi Sumatera meresmikan Kebun Raya ITERA seluas 75,52 H yang berlokasi di lingkungan kampus, Rabu, 8 Juni 2022. Peresmian dilakukan oleh Rektor ITERA Prof. Dr. Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU., bersama perwakilan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang selama ini mendukung pembangunan Kebun Raya ITERA.

Kebun Raya ITERA yang saat ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Konservasi Flora Sumatera dirintis pembangunannya sejak tahun 2016. Pendirian Kebun Raya ITERA ini merupakan gagasan besar Rektor pertama ITERA Alm. Prof. Ofyar Z Tamin.

Dalam sambutannya Rektor ITERA Prof. Dr. Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU., menyampaikan diawal pembangunan kampus ITERA yang menempati lahan seluas 275 hektare selain memiliki tugas utama membangun infrastruktur penunjang perkuliahan, juga memiliki PR besar untuk menghijaukan kampus. Hingga muncul gagasan membangun Kebun Raya ITERA diatas lahan seluas 75,52 ha. Gagasan tersebut selaras dengan komitmen ITERA yaitu menjadi smart, friendly and forest campus.

BACA JUGA:  Telkomsel Siaga Satukan Semangat untuk Bangkit Lebih Kuat, Sambut Kemeriahan Momen Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dengan Kesiapan Konektivitas dan Layanan Digital Terdepan

Dalam pembangunannya, Kebun Raya ITERA yang mengusung tema Konservasi Tumbuhan Pamah Sumatera, mendapat dukungan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang saat ini menjadi BRIN dalam perkebunrayaan dan pengadaan tanaman koleksi. Sementara Kementerian PUPR banyak membantu pembangunan infrastruktur sejak tahun 2018.

Kebun Raya ITERA juga menjadi Kebun Raya ke-2 yang didirikan dibawah naungan perguruan tinggi. Saat ini hanya ada 3 Kebun Raya di bawah perguruan tinggi yakni Kebun Raya Universitas Haluoleo dan Kebun Raya Universitas Palangkaraya.

“Syukur Allhamdulilah, Kebun Raya ITERA menjadi kebun raya di Lingkungan Kampus di Indonesia yang pertama diresmikan hari ini, semoga dapat memberikan manfaat yang besar untuk kepentingan tri dharma perguruan tinggi, dan untuk lingkungan sekitar,” ujar Rektor.

Deputi Riset dan Inovasi BRIN Dr. R. Hendrian, M.Sc. yang turut hadir menekankan, pembangunan Kebun Raya ITERA diharapkan dapat mendorong berbagai riset tentang flora Sumatera dan Indonesia sehingga dapat memberikan dampak besar konservasi tumbuhan endemik Sumatera. Sementara Gubernur Provinsi Lampung yang diwakili Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ir. Kusnardi M. Agr. Ec., berharap Kebun Raya ITERA dapat menjadi pusat riset hingga tujuan wisata edukasi baru di Provinsi Lampung

BACA JUGA:  Bareskrim Tetapkan 2 Pejabat Kemendag Sebagai Tersangka Korupsi Gerobak

Menteri PUPR yang diwakili Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah lampung Ir. Maria Doeni Isa, S.T.M.M., Kebun Raya ITERA dapat menjadi laboratorium alam yang menunjang kegiatan mahasiswa dan dosen dari berbagai program studi. Pihaknya juga siap mendukung pembangunan Kebun Raya ITERA kedepan.

Kepala UPT Konservasi Flora Sumatera Dr. Adi Pancoro menjelaskan, hingga saat ini, Kebun Raya ITERA telah memiliki lebih dari 2000 spesimen tumbuhan atau koleksi, dan sebanyak 225 jenis tanaman anggrek khas Lampung dan Sumatera dan lebih dari 300 spesies tumbuhan non anggrek. Bebragai koleksi tersebut didapat dari sumbangan tanaman koleksi Kebun Raya Bogor yang diambil dari berbagai pulau di Indonesia dan Asia, hasil eksplorasi tumbuhan di Gunung Betung, Gunung Raja Basa dan beberapa wilayah di Lampung, dan Sumatera.

BACA JUGA:  Kajari Bandarlampung Menerima Kunjungan GM PT Pelindo Regional 2 Panjang

Dari berbagai koleksi yang dimiliki, salah satu koleksi khas Kebun Raya ITERA adalah tanaman Gaharu (Aquilaria malaccensis) yang merupakan tanaman khas Provinsi Lampung, dan Sumatera. Kebun Raya ITERA juga telah membangun Gaharu Center sebagai pusat riset gaharu di Sumatera dan Indonesia.

Adi menyebut, saat ini, Kebun Raya ITERA sudah menjalankan 5 fungsi yakti konservasi, pendidikan, penelitian, wisata, dan jasa lingkungan. Sudah ada lebih dari 50 riset yang dilakukan di kebun raya, 16 Jenis Pratikum mahasiswa yang rutin dilakukan dengan memanfaatkan berbagai koleksi di Kebun Raya ITERA. Setelah diresmikan, Kebun Raya ITERA juga direncanakan akan dibuka untuk masyarakat umum, dan peneliti.