Betiklampung.com, Maluku —
Dalam mendorong pendaftaran Indikasi Geografis, Kakanwil Kemenkum Maluku, Saiful Sahri kenalkan Kopi Tuni di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Selasa (25/02)
Didampingi oleh jajaran Kepala Divisi, Saiful melakukan koordinasi dengan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (KI), Razilu mengenai potensi-potensi yang bisa diunggulkan dari Maluku. Dimana salah satu nya adalah hasil alamnya yang bisa di daftarkan dalam Indikasi Geografis.
“Ada beberapa potensi KI yang sementara kita dorong pendaftaranya dalam Indikasi Geografis. Diantaranya Minyak Kayuputih Buru, Pala Banda, Salak Riri, Sukun Ambon dan yang menjadi focus kami saat ini yaitu Kopi Tuni ini pak Dirjen.” ungkap Kakanwil Saiful.
Ia menjelaskan bahwa Kopi Tuni ini memiliki keunikan tersendiri di banding dengan Jenis Kopi lainnya di Nusantara. Diataranya bentuk biji kopi nya yang kecil, sampai dengan tanaman kopi yang bisa tumbuh di pesisir Pantai di Maluku.

“Sementara kami sedang dorong Kopi Tuni ini dengan Sinergi dengan BSIP dan Universitas Pattimura yang kemudian hasil penelitian nya akan kami sadurkan dalam Deskripsi kopi ini nantinya,” tutur Kakanwil.
Dalam kesempatan tersebut, Razilu juga mencoba langsung Kopi Tuni dan mengatakan bahwa kopi ini memiliki variatif rasa yang unik. Ia pun turut memuji bahwa selain rempah-rempah nya, Maluku juga memiliki varietas Kopi yang jika benar-benar di kawal dengan baik pastinya akan turut berkembang dan bisa menjadi salah satu faktor pendorong roda ekonomi di daaerah.
“Unik Maluku punya kopi, bukan hanya cengkeh dan pala nya yang terkenal. Ini harus didampingi sampai dengan pendaftarannya nanti oleh Masyarakat Peduli Indikasi Geografis (MPIG) disana. Dan saya yakin jika Kopi Tuni ini bisa berkembang, pasti akan berdampak pula pada perekonomian petani dan Masyarakat disana.” kata Razilu.
Selain itu, Kakanwil Saiful Sahri juga mengunjungi Direktur Merek dan Indikasi Geografis, Hermansyah Siregar untuk meminta pendampingan terhadap penyusunan deskripsi pada pendaftaran Indikasi Geografis asal Maluku. (*)