Betiklampung.com (SMSI), Bandarlampung —
Ketua DPRD Provinsi Lampung menghadiri Dharmasanti Tri Suci Waisak 2566/2022 dengan tema moderasi beragama membangun kedamaian yang bertempat di Yayasan Hakka Metta Sarana, Telukbetung Selatan, Kota Bandar Lampung, Sabtu (04/06/2022).
Saat ditemui, Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay SH., MH mengungkapkan kehadiran dirinya merupakan bentuk dukungan penuh kepada umat Buddhis dalam melakukan kegiatan yang bersifat kerohanian dan turut serta menerapkan pengamalan nilai Pancasila yang mana keberagamaan merupakan satu anugerah tuhan yang maha esa kepada bangsa indonesia.
”Jabatan Ketua DPRD ini milik masyarakat Provinsi Lampung yang notabennya memiliki banyak keberagamaan mulai dari suku ras dan agama, jadi saya milik semua masyarakat Lampung tidak bisa dikotakan atau dikelompokan dalam satu entitas ” Ujar Mingrum
Mingrum juga mengapresiasi tema yang di usung umat Buddhis dalam rangka menyemarakkan hari raya Tri Suci Waisak 2566 BE Tahun 2022 yang jatuh pada 16 Mei 2022 lebih menitikberatkan dalam upaya menjaga perdamaian antar umat beragama.
” kedamaian adalah hak dan cita-cita umat manusia, untuk itu dengan tema yang di usung, kita di ingatkan kembali dalam menjaga kedamaian dan kesejukan di era moderenisasi saat ini tidaklah mudah, terlebih masifnya penggunaan teknologi yang tidak disikapi dengan bijak dan kecepatan publikasi informasi menjadi tantangan yang dinamis perlu penguatan moderasi umat dalam menyikapi perbedaan itu sendiri ” Ungkap Mingrum
Ditempat yang sama, dalam sambutan Ketua Pelaksana Dharmasanti Tri Suci Waisak 2566/2022 Christian Chandra mengatakan acara ini terselenggara tentu saja didukung oleh semua majelis Buddha yang ada di Lampung dan di ikuti 1,500 orang yang hadir baik secara offline maupun virtual.
” tema moderasi beragama membangun Kedamaian bertujuan untuk membangun kebersamaan antar umat Buddhis di Seluruh Indonesia terkhusus Provinsi Lampung karena sudah lama tidak bertemu, nah kalau sudah begitu artinya dinternal kita kan baik-baik dengan demikian kita bisa mempererat kebersamaan,” imbuhnya
sementara, Plt Dirjen Bimbingan Masyarakat Budhha Kementerian Agama RI menuturkan bahwa memaknai kegiatan ini sebagai sebuah proses perjuangan manusia yang sangat luar biasa.
” mari kita jadikan sebuah inspirasi ya karena sesungguhnya agama itu jangan dijadikan aspirasi tapi jadikanlah inspirasi inspirasi apa, inspirasi ke dalam dan inspirasi keluar tentunya ke dalam sebagai umat Buddha mari kita pertajam kekuatan kita mendalami Dharma itu sendiri mempraktekkan nilai-nilai dharma yang universal itu sendiri,” ungkapnya.
Kemudian, saat ini pun seluruh umat tidak lepas dengan kehidupan sosial kehidupan masyarakat, tetangga, saudara, kerabat disitulah kehadiran agama sebagai sebuah inspirasi.
“Untuk apa, untuk kita menguatkan kebersamaan kita, untuk kita menguatkan sinergi karena negeri ini tidak bisa dibangun sendiri. Negeri ini bisa dibangun dengan kekuatan kebersamaan sinergi antara komponen,” tutupnya. (*)