Betiklampung.com (SMSI), Bandarlampung —
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bandarlampung bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Metro menggelar pembukaan pelatihan Kemandirian Tata Boga pembuatan Gurame Asam Manis, Sapo Tahu dan Pindang patin yang bersertifikasi bagi Petugas dan 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa 9 Agustus 2022.
Kegiatan diawali dengan sambutan Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bandarlampung, Porman Siregar mengatakan pembukaan pelatihan tata boga bagi petugas dan warga binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Bandarlampung langsung mendatangkan dua instruktur masak yakni Bapak Gimin dan Ibu Setyarini Wulandari dari BLK Metro dalam kegiatan pelatihan kemandirian bersertifikasi tersebut.
Kegiatan ini diikuti oleh 20 warga binaan serta dihadiri Kasi Giatja Eka Putra, Antony Harison sebagai Kasubsi Bimbingan Kerja dan PHK A Mirza sebagai Kasubsi Sarana Kerja. Lalu ada 10 petugas yang ikut pelatihan yakni Surati, Helnawaty, Yuni Wandatari, M Agung Pratama, M iQbal, Aulia Citra Fatiha, Risa Satria Agung, M Restu Ilham, Angelita Dhamar Wyandani dan Ricki rizkullah.
Porman menyampaikan pembinaan keterampilan sebagai salah satu program pembinaan WBP akan dapat terlaksana secara maksimal dengan menjalin kerja sama melalui pihak ketiga, baik dengan instansi pemerintah maupun pihak swasta, yang dapat memberikan bimbingan keterampilan yang bermanfaat di masyarakat apabila kelak telah menghirup udara bebas. Pembinaan kepada WBP agar menjadi insan yang lebih baik.
Porman sangat apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada pihak BLK Kota Metro yang telah mendukung terselengaranya kegiatan pembinaan kerja ini. Kalapas berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta mendapat Ridho dari Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa, agar ke depannya dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya untuk para warga binaan Lapas Narkotika.
“Terlihat antusisas para WBP memperhatikan instruktur. Saya berharap kepada teman-teman warga binaan setelah mengikuti kegiatan ini mempunyai keterampilan yang bersertifikat sehingga ketika telah selesai menjalani masa hukuman di Lapas, mereka bisa mendapatkan keterampilan bersertifikasi sebagai modal mencari pekerjaan kelak dikemudian hari,” kata
Kalapas Narkotika Kelas IIA Bandarlampung, Porman Siregar.