Betiklampung.com, Lampung Selatan –
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Lampung melakukan sosialisasi dengan materi Cinta Bangga dan Paham (CBP) Rupiah kepada 20 jurnalis regional Lampung tahun 2021 dalam kegiatan Workshop Jurnalistik yang dilaksanakan sejak Jumat (08/10) kemarin hingga Minggu (10/10/2021).
Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah KPw BI Provinsi Lampung, Hendra Irawan mengatakan sosialisasi juga agar lebih memahami bahwa rupiah sebagai identitas dan simbol negara. Sosialisasi dimaksud agar lebih menumbuhkan rasa cinta untuk merawat, bangga bahwa rupiah merupakan identitas bangsa dan simbol negara, serta paham jika rupiah memiliki fungsi penting dalam perekonomian Indonesia.
“Paham rupiah sebagai cerminan kinerja Indonesia, stabilitas ekonomi, fungsinya sebagai alat penyimpan nilai, melakukan transaksi pembayaran, dan membelanjakan rupiah. Perlu menanamkan cinta bangga dan paham rupiah. Rupiah harus dirawat, dikenali dan menjaganya sebagai wujud cinta. Rupiah harga mati sebagai simbol kedaulatan negara, dan pemersatu bangsa serta dan satu-satunya alat pembayaran sah,” kata Hendra Irawan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung mengajak masyarakat untuk mencintai rupiah sejak sekarang. Cinta rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah secara mendalam. “Jadi kita semua terutama masyarakat harus memperlakukan rupiah secara tepat serta menjaga diri dari kejahatan uang palsu,” katanya saat seminar di Grand Elty Lampung Selatan, Sabtu (9/10).
“Masyarakat memiliki kecintaan untuk mengenali filosofi Rupiah, merawat Rupiah, dan menjaga diri dengan pengetahuan penanggulangan upal,” kata dia. Selain itu, Hendra juga mengaku cinta rupiah bisa dilakukan dengan tiga M yakni mengenali, merawat, dan menjaga rupiah tersebut.
Dengan paham rupiah juga kata Hendra, masyarakat akan lebih bijak dalam membelanjakan uang rupiah untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Ia menjelaskan, sosialisasi cinta bangga dan paham Rupiah bakal dilakukan pada semua elemen masyarakat. “Edukasi rupiah tidak lagi pada 3D (dilihat, diraba, diterawang), tetapi mengalami rebranding menjadi cinta bangga dan paham rupiah. Rupiah bukan hanya mata uang tetapi simbol kedaulatan yang memiliki peran penting dalam stabilitas ekonomi,” kata Hendra dalam rangka seminar wartawan regional Lampung tahun 2021.
“Cara untuk cinta rupiah yakni mengenali ciri keasliannya (warna rupiah terang dan jelas, terdapat benang pengaman, colour shifting, gambar tersembunyi multi warna, gambar tersembunyi dan lainnya” ujar dia.
“Kemudian merawat rupiah dengan cara jangan dilipat, dicoret, distapler, diremas dan dibasahi, lalu setiap orang harus menjaga rupiah jangan malah memalsukan rupiah,” tuturnya. (Red)