Betiklampung.com, Bandarlampung –
Satu lagi menu khas kota Bandung melengkapi kuliner di kota Bandarlampung, yakni Warung Baso Aci Neng Sabil yang sudah beroperasi sejak 15 Oktober 2021.
Sesuai namanya, gerai ini menjual baso aci, menu kekinian yang sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia, terutama kaum milenial.
Ruben, Trainer Area Baso Aci Neng Sabil mengatakan gerai di Bandarlampung merupakan yang kedua. Pada Agustus 2021 lalu gerai pertama telah beroperasi di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menurut Ruben, Bakso Aci Neng Sabil membuka gerai di Bandarlampung untuk memperkenalkan cita rasa khas Jawa Barat kepada masyarakat Lampung yang gemar menikmati beragam kuliner.
“Karena di Lampung ini orangnya demen makan, terutama jajanan-jajanan seperti ini. Apa lagi di sore hari meja hampir penuh, kalau siang memang tidak terlalu ramai,” kata Ruben, Sabtu (27/11/2021).
Warung Baso Aci Neng Sabil Lampung berada di Jalan Urip Sumoharjo No.100 Gunung Sulah Bandarlampung. Tidak jauh dari Hotel G Syariah dan Rumah Sakit Urip Sumoharjo dan Buka mulai pukul 09.00 sampai 22.00 WIB.
Lokasi Bakso Aci luas dan nyaman untuk santai dan bersantap bersama keluarga atau teman-teman. Interior gerai bernuansa tradisional Jawa Barat, sesuai tempat asal kuliner bakso aci.
Menurut Ruben, Baso Aci Neng Sabil berbeda dengan bakso aci lainnya, karena tersedia empat pilihan kuah yang menggugah selera.
Empat pilihan kuah bakso aci tersebut adalah chicken soup (kaldu ayam), tom yam soup (kuah khas Thailand), hakata soup (bumbu khas ramen Jepang), dan gochujang soup (bumbu khas Korea Selatan).
Masing-masing jenis kuah punya cita rasa sedap yang berbeda, pengunjung bisa memesan jenis kuah sesuai selera.
Menu bakso aci yang ditawarkan yaitu Boci Ori (bakso aci polos, kerupuk, ceker ayam) dan Boci Sabil (siomay, bakso aci isi kerongkongan ayam, kerupuk, ceker ayam). Boci Ori dijual dengan harga Rp17.000 sedangkan Boci Sabil Rp22.000.
Selain itu ada menu spesial boci, yakni Tori Paitan (tteopokki, odeng, shitake, bakso aci, mie pho, dan sawi) dan Budae Jjigae (tteopokki, odeng, shitake, bakso aci, mie pho, dan sawi). Keduanya dibanderol dengan harga Rp27.000.
Menurut Ruben, selain pilihan kuah yang beragam, yang membedakan Baso Aci Neng Sabil dengan bakso aci lainnya adalah kerupuk yang digunakan menggunakan kerupuk ikan kerapu.
Tidak hanya kudapan, Baso Aci Neng Sabil menyediakan menu berat, seperti Nasi Sabil dan Nasi Ayam Penyet. Untuk menu pendamping, tersedia Seblak, Cireng, Tahu Walik, Cilor, Ceker Seuhah, dan Cipung.
Setelah kenyang menyantap beragam menu Baso Aci Neng Sabil, es oyen jadi salah satu pilihan minuman favorit. Es oyen juga merupakan minuman khas Jawa Barat yang berisi potongan alpukat, kelapa muda, susu kental manis, dan pacar mutiara.
Pilihan minuman lainnya yang tersedia di sini, yaitu es cendol, es jeruk, es teh, jeruk nipis, es lemon tea, kelapa muda biasa, kelapa muda wulung, es degan, air es tawar, dan air mineral.
Beragam makanan minuman di Baso Aci Neng Sabil Lampung ini dibanderol mulai Rp5.000 hingga Rp27.000.
Sebulan beroperasi di Lampung, menurut Ruben antuasiasme masyarakat cukup baik. “Antusiasme lumayan baik, konsumen banyak yang merasa puas dengan rasanya.
Tapi kembali lagi soal rasa itu relatif. Untuk semua warga Lampung boleh dicoba nih Baso Aci Neng Sabil, rasanya beda dan pasti nagih,” tandasnya.
Ruben menambahkan selain bisa dinikmati langsung di gerainya, Baso Aci Neng Sabil saat ini sudah bisa dipesan lewat aplikasi pesan antar makanan GoFood. (Red)