Meski Tak Didukung Pemda, Pelaku Seni di Tubaba Bakal Helat Gelaran Budaya “Purnama Tiyuh-tiyuh”

# Dilihat: 232 pengunjung

Betiklampung.com, Tubaba —

Gelaran budaya “Purnama Tiyuh-tiyuh” bakal berlangsung pada Sabtu, 26 Maret 2022, pukul 19:30 WIB, di Sesat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai, Islamic Center, Tulang Bawang Barat (Tubaba).

Kegiatan tersebut sedianya digelar pada tanggal 17 Maret 2022 di kawasan Tiyuh-tiyuh, Ulluan Nughik, namun dengan mempertimbangkan situasi meningkatnya kasus Covid-19, maka acara itu ditunda.

Tak hanya waktu pelaksanaannya yang berubah, lokasi acara juga mesti dipindah, lantaran menghindari cuaca buruk yang beberapa hari terakhir hujan deras dan angin kencang. Sehingga panyelenggara memutuskan acara akan bertempat di Sessat Agung Bumi Gayo Ragem Sai Mangi Wawai, Islamic Center, Tubaba.

Irul Hartoko, Pembina Sanggar Pakem sekaligus Ketua Pelaksana Purnama Tiyuh-Tiyuh menjelaskan, acara ini digagas oleh kolektif kesenian dan individu di Tubaba. Mereka adalah Garis Budaya, Sanggar Pakem, Sekolah Seni Tubaba, Circus Art Show, Teater Klatak, Dalam Studio Cabang Tubaba, Sanggar Tumang Rajouw Penumangan, Rachmat Coffee, Mata Lensa, Tiyuh-tiyuh dan Komunitas Film Tubaba.

BACA JUGA:  Cetak SDM Unggul, Kakanwil Sorta Menjadi Penguji PKN Tingkat II Angkatan XXXIII di BPSDM Provinsi Lampung

“Edisi kali ini kolektif seni Tubaba berkolaborasi dengan Tricia. L. Sumarijanto, musik director dan konduktor angklung di Amerika Serikat,” kata Irul melalui rilisnya.

Para pengisi acara, berturut-turut sesuai susunan acara yakni fire dance (Circus Art Show), Tari Sigeh Pengunten ( Sanggar Tumang Rajou, Penumangan), gitar klasik Lampung (Akhi Karim, Pagardewa), Musik Q-thik (Sanggar Pakem), Angklung Kolaborasi ( Sanggar Pakem-Teater Klatak), Angklung Yos Bisa (SD Yos Sudarso, Lamteng), Angklung Bambu Tenor Bandarjaya (Lamteng), dan di akhir acara digelar sebuah pertunjukan Angklung interaktif dari Tricia L. Sumarijanto bersama para penonton.

BACA JUGA:  Bakamla RI Gelar Bimtek SPIP dan Manajemen Risiko

“Seluruh pembiayaan kegiatan ini dilakukan secara swadaya, tanpa menggunakan anggaran pemerintah daerah (APBD) Tubaba. Meskipun acara ini pernah diusulkan oleh Bupati Tubaba dan masyarakat pecinta seni dan budaya, namun pemerintah daerah Tubaba menolak kegiatan ini,” terang Irul.

Acara ini, lanjut Irul, sesungguhnya bertujuan melatih para pelaku seni dan budaya di Tubaba dalam menggelar event kebudayaan yang berkelanjutan. Diharapkan dari kegiatan ini muncul bakat-bakat dalam bidang seni dan budaya, seperti produser, penata lighting, sound engineer, stage manager, konseptor event, ahli managemen seni, sutradara, koreografer, penyanyi, penari, aktor teater, aktor film, perupa, seniman kriya, seniman tradisonal gitar klasik Lampung, seniman gamolan Lampung, seniman seruling Lampung, jurnalis kesenian dan keahlian-keahlian lainnya.

BACA JUGA:  Seluruh Petugas LPKA Bandarlampung Jalani Tes Urine, Ini Hasilnya

Panitia menyediakan kursi untuk 100 orang. Karena sebagian acara digelar secara outdoor, diharapkan penonton membawa payung. Tentu saja panitia akan menerapkan protokol kesehatan yakni setiap penonton wajib memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Bagi masyarakat yang ingin memberikan donasi untuk kegiatan ini, silahkan ditransfer pada nomor rekening berikut: BRI, 5661 01 031 006 533 (Pendidikan Seni dan Ekologi). Email: senitubaba19@gmail.com. (*)