Betiklampung.com (SMSI), Lampung —
Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan bantuan pemerintah berupa uang tunai yang diberikan oleh pemerintah kepada peserta didik/siswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang diberikan kepada siswa penerima untuk 1 kali dalam satu tahun anggaran.
Kepala Sekolah SMA Islam Kebumen, Drs. H. Ahmad Damiri, mengemukakan Pada tahun 2022, siswa SMA Islam Kebumen telah mendapatkan bantuan PIP.
Menurutnya, siswa penerima PIP dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, Pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP), berdasarkan hasil pemadanan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan Dapodik yang dilakukan Pusdatin Kemdikbud.”
Kedua, berdasarkan usulan Dinas Pendidikan, atas usulan sekolah yang telah diverifikasi sesuai dengan kriteria layak PIP yang bukan pemegang KIP pada Dapodik. Dinas Pendidikan mengusulkan calon penerima PIP melalui aplikasi SIPINTAR.”
Ketiga, berdasarkan usulan Pemangku Kepentingan (aspirasi). Usulan pemangku kepentingan ini dilakukan melalui aspirasi anggota DPR-RI Komisi X, Muhammad Kadafi. Salah satu tugas Komisi X adalah dibidang Pendidikan. Peserta Didik yang diusulkan berasal dari keluarga miskin/rentan miskin yang layak menerima PIP berdasarkan hasil verifikasi.”
“Dana PIP 2022 telah disalurkan kepada siswa penerima dan telah diterima selama tiga termin. Termin pertama pada Maret-April 2022, dengan jumlah penerima 177 Siswa. Termin dua pada Juni-Juli 2022, dengan jumlah penerima 94 siswa. Kemudian termin ke tiga pada September-Oktober 2022, dengan jumlah penerima 173 Siswa.”
Dia menegaskan bahwa penyaluran dana PIP dilakukan dengan transfer langsung dari pemerintah ke rekening milik siswa. Dana PIP yang diterima digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan biaya personal pendidikan siswa. Penggunaannya ditentukan sendiri oleh siswa/orang tua/wali. Kepala Sekolah menegaskan bahwa tidak ada pungutan dari pihak sekolah kepada siswa penerima.
Pihaknya mengakui bahwa bantuan PIP ini sangat dirasakan manfaatnya hal ini disampaikan oleh Nabila, salah satu penerima PIP. “Sangat membantu saya dan keluarga terutama untuk beli perlengkapan sekolah. uang yang diberikan saya belikan keperluan sekolah, tas dan buku, sisanya saya gunakan untuk transportasi ke sekolah,” kata dia.
Hal senada disampaikan oleh Annisa, dia mengaku uangnya sebagian saya pakai untuk membeli keperluan sekolah seperti buku dan sepatu, sisanya saya berikan kepada orang tua.
Ketika ditanya tentang pengambilan dana, Annisa mengaku ngambil PIP sendiri ke Bank BNI Talang Padang dan itu bersih dari sekolah tidak mengambil potongan. “Saya ambil sendiri di bank, dan dari pihak sekolah juga tidak mengambil potongan,”pungkasnya (*)