Betiklampung.com (SMSI), Bandarlampung —
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bersama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Bandar Lampung laksanakan pengukuran status gizi narapidana, Rabu (21/06).
Tim Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mengawali kegiatan dengan meminta Warga Binaan untuk mengisi data aktifitas fisik. Kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan gizi bagi Warga Binaan, pengukuran berat badan dan tinggi badan, kemudian dilanjutkan dengan wawancara asupan makan narapidana.
Sub Koordinator Gizi dan Makanan Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Lily Pendiawati mengatakan sebanyak 30 WBP Lapas Kelas I Bandar Lampung menjadi sampel dalam pengukuran status gizi narapidana.
Lapas Kelas I Bandar Lampung menjadi salah satu UPT pilot project dari 26 UPT se-Indonesia. Lili Pendiawati menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi status gizi Warga Binaan selama berada di UPT Pemasyarakatan serta mencari solusi untuk mengatasi permasalahan kesehatan Warga binaan.
“Kami selaku perumus kebijakan juga sebagai evaluator, mengevaluasi layananan makanan yang ada di UPT Pemasyarakatan, sekarang di Lapas Kelas I Bandar Lampung dan hasilnya nanti adalah rekomendasi kebijakan,” kata Lily.
Kepala Lapas Kelas I Bandar Lampung Maizar yang turut hadir mengatakan merasa senang dengan kegiatan pengukuran gizi WBP Lapas Kelas I Bandar Lampung. Menurutnya dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam pemberian layanan makanan dan menjadi pengingat
agar seluruh petugas melaksanakan tugas sesuai prosedur dan memastikan status gizi warga binaan baik secara keseluruhan.
“Kami pastikan pemberian makan di Lapas Kelas I Bandar Lampung sudah mengikuti standar, tetapi ini akan jadi bahan kalau ada kekurangan. Pembinaan bisa berjalan kalau WBPnya sehat, gizinya terpenuhi,” ujar Maizar.