Jadi Tuan Rumah Lokakarya Nasional UI GreenMetric, ITERA Komitmen Jadi Kampus Berkelanjutan Dunia

# Dilihat: 173 pengunjung

Betiklampung.com (SMSI), Lampung —

Sebanyak 124 peserta dari sekitar 50 perguruan tinggi di Indonesia hadir dalam Lokakarya Nasional UI GreenMetric untuk Perguruan Tinggi Indonesia 2023, yang diselenggarakan di kampus Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Pertemuan yang mengusung tema “Solusi Berbasis Alam dalam Mencapai keberlanjutan di Perguruan Tinggi” tersebut merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan 9-10 Agustus 2023, di ITERA.

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua UI GreenMetric, Universitas Indonesia, Prof. Riri Fitri Sari, M.Sc., M.M., dan Gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi yang diwakilkan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Kusnardi M.Agr.,Ec. Dalam puncak acara ini, turut menyampaikan materi, Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemdikbudristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D. Dalam kesempatan tersebut Prof. Nizam menekankan bahwa Bumi merupakan titipan, dan mengingatkan masyarakat untuk menjadi orang tua atau kakek-nenek yang dapat mewarisi Bumi yang nyaman untuk ditinggali generasi selanjutnya.

“Waktu untuk mewujudkan SDGs tidak lama, untuk menghambat laju perubahan iklim juga sangat terbatas sehingga membutuhkan kerja keras bersama mengupayakannya, mulai dari hal-hal kecil, menghemat energi, mengurangi pemanfaatan plastik. Semoga Indonesia yang hijau dan berkelanjutan dapat tercapai,” ujar Prof. Nizam.

BACA JUGA:  BEI Luncurkan Program Duta Pasar Modal di Acara Penghargaan Galeri Investasi

Rektor ITERA, Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, dalam sambutannya menyatakan secara substansi ITERA terus berupaya maksimal untuk mengerahkan program keberlanjutan baik secara individu maupun institusi. Semua sivitas berkomitmen mendukung konsep berkelanjutan, tidak hanya secara teori, melainkan dalam tata kelola sehari-hari. Acuan yang diberikan diharapkan dapat memotivasi institusi pendidikan untuk berlomba dalam kebaikan.

“Namun perangkingan bukanlah tujuan kami, melainkan sebuah bonus apresiasi di dunia dan menjadi catatan amal di Yaumul Akhir. Kami berharap dapat menjadi contoh yang baik bagi mahasiswa, masyarakat dan bersama-sama kita gemakan konsep ini di kancah internasional,” ujar Rektor.

Perangkingan bukanlah tujuan kami, melainkan sebuah bonus apresiasi di dunia dan menjadi catatan amal di Yaumul Akhir. Kami berharap dapat menjadi contoh yang baik bagi mahasiswa, masyarakat dan bersama-sama kita gemakan konsep ini di kancah internasional

Dalam kesempatan tersebut, Rektor ITERA juga menyampaikan berbagai terobosan dan inovasi yang dilakukan ITERA untuk menjadi kampus berkelanjutan. Salah satunya dengan membangun Integrated Waste And Agro Center (IWACI), untuk mengatasi permasalahan sampah yang masih menjadi tantangan. IWACI merupakan pusat inovasi pengelolaan limbah dan reintegrasi dengan agrikultur ITERA. Pengelolaan sampah dilakukan dengan mengedepankan aspek keberlanjutan dilaksanakan dari hulu hingga hilir dengan semangat kolaborasi di lingkungan ITERA. Program biokonversi limbah padat organik, pengolahan thermal, pemanfaatan sampah anorganik, penerapan teknologi biogas, hingga produksi pupuk cair dan pakan ternak mandiri menjadi program unggulan IWACI dalam upaya mendukung terciptanya kampus ITERA yang zero waste.

BACA JUGA:  Raih Silver Play Button, Dosen UBL Berbagi Ilmu dan Edukasi Masyarakat Melalui YouTube

Tantangan Dunia

Sejalan dengan itu, Ketua UI GreenMetric Prof. Riri Fitri Sari, M.Sc., M.M., menyebutkan bahwa penyelenggaraan Lokakarya UI GreenMetric hari ini bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang dicanangkan oleh Presiden ke-3 RI, Alm. BJ. Habibie. Bersamaan dengan Hari Teknologi, perguruan tinggi diharapkan menjadi ujung tombak inovasi teknologi dan dapat mencari solusi bersama terkait permasalahan yang menjadi tantangan dunia, dengan berbasis keberlanjutan lingkungan.

Dari perspektif pemeritah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung, Ir. Kusnardi, menyampaikan Pemprov Lampung telah memiliki kebijakan untuk menjadikan penurunan emisi gas rumah kaca sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Sedangkan untuk pengelolaan sampah, pemprov mencanangkan target untuk menangani 73% dan mengurangi 26% dari 1,6 juta ton sampah/tahun, meskipun target tersebut belum tercapai. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi bersama stakeholders untuk mengatasi. “Di negara maju, sampah dilirik untuk menjadi sektor yang menguntungkan. Sampah merupakan masalah kita bersama,” ujar Ir. Kusnardi.

BACA JUGA:  Perkuat Ukhuwah Keislaman, Koramil 410-01/Panjang Menggelar Silaturahmi dan Sholawat Bersama

Meskipun dari aspek legalitas, pemerintah daerah telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 27 tahun 2022 tentang Kebijakan Strategi Daerah dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. Selain itu, Tahun 2022 Pemprov telah mendeklarasikan Forum Bank Sampah Provinsi Lampung, yang melibatkan 151 bank sampah, yang diharapkan setiap desa dan kelurahan dapat memiliki minimal satu Bank Sampah di tahun 2024.

Selain menjadi ajang saling berbagi praktik baik dalam pengelolaan kampus berkelanjutan, dari para narasumber yang menjadi pemateri, peserta Lokakarya Nasional UI GreenMetric juga diajak mengikuti gerakan menanam bersama 2.000 tanaman lee kwan yew secara hidroponik yang diterapkan di setiap gedung ITERA. Selain itu, para peserta juga mengunjungi lokasi pengelolaan sampah terpadu IWACI, dan Kawasan Kebun Raya ITERA yang menjadi lokasi konservasi flora Sumatera. (*)