Betiklampung.com (SMSI), Bali —
Pemerintah terus mempersiapkan diri dalam menyambut perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung pada tanggal 15 hingga 17 November 2022 mendatang, khususnya pada Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai pintu masuk delegasi G20.
Saat ini, Direktorat Jenderal Imigrasi melalui Kantor Imigrasi Ngurah Rai juga telah melakukan penambahan sarana prasarana berupa perangkat konter dan mobile unit, serta menugaskan 177 pegawai tambahan untuk membantu di sisi keimigrasian.
Sebagai garda terdepan, Kantor Imigrasi Ngurah Rai saat ini telah melakukan pembenahan untuk kenyamanan kedatangan para delegasi G20. Kantor Imigrasi Ngurah Rai juga membagi konter VVIP, VIP dan reguler dengan pemanfaatan mobile unit. Untuk mempercepat pelayanan kepada delegasi G20, mobile unit mendatangi para tamu VVIP dan VIP saat tiba di Bandara Ngurah Rai untuk melakukan pengecekan dokumen keimigrasian.
Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Anggiat Napitupulu menyampaikan bahwa Pelaksanaan G20 merupakan legacy dari Presiden, dengan demikian diharapkan agar seluruh jajaran khususnya Jajaran Imigrasi Ngurah Rai dapat mempersiapkan diri untuk menyambut para delegasi KTT G20.
“Saat ini, imigrasi telah mempersiapkan dalam menyambut kedatangan para delegasi termasuk mempersiapkan sign board untuk memudahkan alur kedatangan para delegasi saat tiba di Bandara Ngurah Rai”, ucap Anggiat.
Anggiat juga menyebutkan bahwa imigrasi telah mempersiapkan sebanyak 3 konter khusus untuk kedatangan para delegasi G20 dan 13 konter untuk melayani para wisatawan asing, serta diisi oleh 4 petugas untuk masing-masing konter.
“Kami juga menyiapkan konter khusus sebanyak 10 mobile unit yang akan melayani langsung para tamu VVIP dan VIP, seperti Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, maupun Menteri”, jelas Anggiat.
Anggiat menuturkan menurut informasi yang diterima sampai dengan saat ini, jumlah delegasi yang akan hadir sebanyak 12.750 orang.
“Kepada Jajaran Imigrasi agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada delegasi G20, namun perlu diingat dalam memberikan pelayanan tidak mengesampingkan kualitas pelayanan terhadap wisatawan reguler,” tutur Anggiat.