Betiklampung.com, Bandarlampung –
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Rajabasa Bandarlampung Maizar kembali menggelar Razia dadakan diblok A2 secara acak, dalam rangka mendeteksi dini untuk mencegah dan meminimalisir masuknya barang berbahaya di dalam Lapas. “Kita sudah beberapa kali melakukan razia dadakan sebagai bentuk meminalisir gangguan keamanan dan benda – benda terlarang yang tidak boleh masuk kedalam lapas, “kata Maizar saat di wawancara media. Rabu (28/07)
Kegiatan yang dilakukan pada pukul 20.00wib sampai 21.00 WIB dipimpin langsung oleh Ka, KPLP Wahyudi dan tim satopspatnal Lapas Kelas I Bandarlampung yang bertujuan untuk deteksi dini pencegahan gangguan kamtib dan terhindar dari peredaran narkoba dan handphone. Dalam pelaksanaan razia tersebut, didapatkan barang terlarang antara lain beberapa alat yang ditajamkan, sendok stainles, kabel, gunting,botol beling, satu Handphone, dan beberapa barang terlarang lainnya langsung dilakukan penyitaan yang selanjutnya dimusnahkan.
Maizar mengatakan, kegiatan razia di Lapas I Bandar Lampung dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. “Razia dadakan ini juga tidak menutup kemungkinan bila dilakukan setiap hari atau kapan saja sebagai bentuk mencegah hal yang tidak diinginkan seperti masuknya narkoba atau alat komunikasi ke dalam Lapas,” kata Kalapas.
Razia rutin ini juga, sambung Maizar, dilakukan secara acak dan menurunkan beberapa personil dari lapas. Ia menambahkan ini merupakan komitmen bersama yang telah kita buat untuk mengantisipasi peredaran gelap narkoba dan kita harus menjadikan Lapas Kelas I Bandar Lampung bersih dari Halinar (Handphone, Pungli dan Narkoba).
Menurutnya, razia tersebut akan selalu dilaksanakan secara berkala. “Dengan tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19. Kegiatan razia ini merupakan kegiatan secara rutin dilaksanakan Lapas Kelas I Bandarlampung dalam rangka deteksi dini gangguan kamtib, serta mencegah terjadinya peredaran ataupun pengendalian narkoba didalam Lapas,” tutur Maizar. (Rls/Red)